by - 20.29

 BAB IV 

JENIS - JENIS PENELITIAN 

    Secara umum jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: tempat, data, tujuan, tingkat eksplanasi, pendekatan dan tipenya, sebagai berikut: 

A.  PENELITIAN BERDASARKAN TEMPATNYA

     Jenis penelitian berdasarkan tempatnya dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut: 

  1. Penelitian Perpustakaan, yaitu penyelidikan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti buku, majalah, dokumen, catatan, kisahkisah sejarah dan lain-lainnya. 
  2. Penelitian Lapangan, yaitu penyelidikan yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Misalnya penelitian tentang kehidupan para pengemudi angkutan umum, kenakalan remaja, dan lain-lain. Penelitian lapangan ini pada dasarnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realistik tentang apa yang sebenarnya terjadi ditengah-tengah masyarakat. 
  3. Penelitian Laboatorium, yaitu penyelidikan yang dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan dari penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan sosial adalah untuk mengumpulkan data dengan mengadakan analisa, test sehingga bisa meramalkan kecenderungan gerak dari suatu gejala sosial dalam masyarakat tertentu Sugiyono (1992).  

B.   PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DATA 

       Jenis penelitian berdasarkan data yang digunakan dapat dibagi menjadi: 

  1. Data kualitatif, yaitu nilai dari perubahan-perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka (statistik). Jadi, data kualitatif ialah data yang berupa kata atau kalimat, gambar, skema yang belum diangkakan. Penelitian yang mneggunakan data yang bukan dalam skala rasio, tetapi dalam bentuk skala yang lebih yaitu skala nominal, ordinal, ataupun interval yang kesemuanya dapat dikategorikan, sehingga jelas apa yang akan disamakan dan dibedakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian. 
  2. Data kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kuat. Jadi, data kuantitatif ialah nilai dari perubahan 
  3. yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka (statistik). Informasi kuantitatif dalam bidang administrasi publik dapat digunakan misalnya untuk:1) Perilaku birokrasi dalam pelayanan publik, 2) Gaya Kepemimpinan Birokrasi. 
  4. Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data (peneliti) dari objek penelitiannya. Jadi, data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya. Data perimer merupakan data sensus yang dikumpulkan, diolah, serta diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik. 
  5. Data Sekunder, adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objekpenelitian. Jadi, data sekunder ialah data yang dikumpulkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolanya. Data yang diperoleh dari peneliti lain atau dari catatan di instansi atau darimana saja yang telah diolah merupakan data sekunder.  

C.    PENELITIAN BERDASARKAN JENIS TUJUANNYA

     Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya dapat dilihat dari dua bentuk, maka jenis penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 

  1. Penelitian Dasar (Penelitian Murni), yaitu jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau keumuman dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum.  Penemuan ini umunya berguna untuk pengembangan teori-teori dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ilmiah (pure research atau basic research) pada umumnya tidak mempunyai manfaat secara langsung untuk masalah-masalah sosial pada saat dilakukan penelitian. Akan tetapi pada waktu yang akan datang boleh jadi hasil penelitian murni mempunyai manfaat secara langsung bagi proses hidup dan kehidupan manusia. 
  2. Penelitian Terapan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh penemuan-penemuan yang berkenaan dengan aplikasi atau penerapan teori-teori tertentu. Jadi bersifat praktis, diperlukan dalam rangka perbaikan atau penyempurnaan suatu produk atau proses tertentu, dengan menguji suatu teoritis tertentu di dalam menghadapi masalah nyata  pada situasi tertentu. Misalnya penelitian tentang penggunaan suatu metode mengajar tertentu, jika hasilnya baik maka dapat digunakan mengembangkan proses belajar-mengajar selanjutnya. Jadi penelitian terapan adalah penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang membutuhkan pemecahan dan jalan keluar. Di dalam praktik biasanya sulit membedakan tuntas kedua jenis penelitian. Dengan kata lain keduanya saling dapat tumpang tindih (not mutuality exclusive) dengan pengertian bahwa suatu studi yang bersifat murni dapat pula mempunyai sifat aplikasi atau praktik atau sebaliknya Sugiyono (1992). 

D.   PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASINYA 

Pada dasarnya jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah jenis penelitian berdasarkan tingkat penjelasannya yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti dapat menjelaskan objek yang diteliti melalui data yang terkumpul dengan mengelompokkan menjadi sebagai berikut: 

1. Penelitian Deskriptif yaitu penyelidikan yang dilakukan terhadap variabel mandiri atau satu variabel yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya. Misalnya; 1) Seberapa besar kinerja SDM pada birokrasi X, 2) Seberapa baik pelayanan birokrasi terhadap publik, dan 3) Gaya Kepemimpinan Birokrasi Publik. 

2. Penelitian Asosiatif yaitu penyelidikan yang terdapat dua variabel atau lebih yang dihubungkan. Jadi penelitian asosiatif ini pada dasarnya merupakan penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Jenis hubungan variabel tersebut dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu: simetris, asimetris, dan timbal balik. Misalnya: 1) Apakah ada hubungan kemampuan kerja SDM aparatur terhadap kinerja; 2) Apakah ada hubungan Motivasi kerja terhadap kinerja; 3) Apakah ada hubungan tingkat kematangan SDM aparatur terhadap kinerja. 

3. Penelitian Komparatif yaitu penyelidikan yang bersifat membandingkan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu. Misalnya: 1)Perbedaan kinerja antara pegawai laki-laki dengan perempuan; 2) Apakah ada perbedaan Perilaku Gaya Kepemimpinan Birokrasi Publik dengan Gaya Manajerial Perusahaan Swasta; 3) Apakah ada Gaya Kepemimpinan laki-laki dan perempuan. Sugiyono (1992).  

E. PENELITIAN BERDASARKAN PENDEKATAN 

Jenis penelitian menurut pendekatan yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: 

1. Penelitian Survey yaitu penelitian yang dilakukan dengan atau terhadap populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan dengan variabel, sosiologis, maupun psikologis. Sedangkan menurut David Kline (1980) “Penelitian survey ialah penyelidikan yang pada umumnya mengambil suatu generalisasi dari pengamatan”. 

Selanjutnya Singarimbun (1989:3), mengatakan bahwa “penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan  data yang pokok”. Dari definisi tesebut, maka Penulis dapat juga memberikan rujukan bahwa penelitian survey adalah penyelidikan yang menggunakan sampel representatif untuk mendeskripsikan populasi. Walaupun metode survey ini tidak melakukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representatif. 

2. Penelitian Eksperimen yaitu penelitian yang dapat dilakukan di laboratorium, di kelas, di lapangan. Pelaksanaannya lebih mudah dilakukan di laboratorium daripada di lapangan karena alat-alat yang khusus dan lengkap dapat tersedia di laboratorium dan pengaruh luar dapat dengan mudah dicegah selama eksperimen berlangsung. 

3. Penelitian Ex Post Pacto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian menurut ke belakang melalui data tersebut untuk menemukan faktorfaktor yang mendahului atau sebab-sebab yang mungkin atau peristiwa yang diteliti. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen. 

4. Penelitian Policy yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan dengan suatu analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan dalam pembuatan keputusan. 

5. Penelitian Historis  yaitu penelitian tentang kejadian yang terjadi di masa lalu. Jadi peneliti tidak mungkin lagi secara langsung mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian tersebut. Tujuan penelitian ini menurut Isaac (1981) adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan data, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan yang bersifat Hipotesis. 

6. Action Research (Penelitian Tindakan) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan pendekatan dan program baru guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi yang aktual. Penelitian ini memfokuskan pada masalah yang lokal (local problem) yang terjadii pada kondisi local (local setting), sehingga hasilnya tidak perlu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan David Kline (1980). Penelitian tindakan ini adalah suatu proses yang mengkehendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk mengkaji prosedur tertentu yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam melaksanakan penelitian tersebut. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: situasi, perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. 

7. Penelitian Naturalistic metode penelitian ini sering disebut metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif alamiah (sebagai lawannya ekperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. 

8. Studi Kasus yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Objek yang ditekiti terdiri dari suatu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Penelitian studi kasus sangat mendalam mencakup segala aspek yang ada pada kasus tersebut, kesimpulannya berlaku terbatas pada kasus yang menajdi objek penelitian. Proses penelitian studi kasus adalah sebagai berikut: a. Penentuan suatu kasus b. Penentuan tujuan suatu penelitian yang biasanya ada dua yaitu: 1) Untuk menetapkan gambaran data yang tepat 2) Untuk mengadakan perbandingan antara beberapa kasus c. Penentuan jumlah kasus yang ditentukan oleh tersedianya dana dan macamnya kasus yang ada.  

F. PENELITIAN BERDASARKAN TIPENYA 

Pada umumnya penelitian dapat digolongkan ke dalam tiga tipe penelitian yaitu: 

1. Penelitian Eksploratif (Penjajakan) yaitu suatu penelitian yang bersifat terbuka, masih mencaricari dan belum mempunyai hipotesa, pengetahuan tentang gejala yang ingin diteliti masih kurang, sehingga penelitian penjajakan sering dilakukan sebagai langkah pertama untuk penelitian penjelasan maupun penelitian deskriptif. Melalui eksploratif tersebut masalah penelitian dapat dirumuskan dengan lebih jelas dan lebih terperinci. 

2. Penelitian Explanatory (Penjelasan) yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antara variabelvariabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Oleh karena itu dinamakan penelitian pengujian hipotesa yang telah dirumuskan atau testing research. 

3. Penelitian Deskriptif (Penggambaran) yaitu suatu penelitian yang mendeskipsikan apa yang terjadi pada saat melakukan penelitian. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisa, menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Jadi penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya secara objektif.  Oleh karena itu, penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan kata tanya “bagaimana” dalam merumuskan kalimat pertanyaan penelitiannya. Sugiyono (1992).  



Daftar Referensi 

Pasolong, Harbani. 2016. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta 

You May Also Like

0 Comment